Kemendagri Tekankan Pentingnya Kerja Sama untuk Atasi Keterbatasan

Kemendagri Tekankan Pentingnya Kerja Sama untuk Atasi Keterbatasan

 

Jakarta - Dalam rangka peningkatan koordinasi dan penyampaian informasi dalam pelaksanaan kerja sama teknik dan sister city/province di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah Kementerian Dalam Negeri gelar Rakor Kerja Sama Teknik dan Sister City/Province dengan tema (Peluang kerja sama Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Daerah dan Lembaga di Luar Negeri).

 

Rakor tersebut dihadiri sebanyak 50 Sekretaris Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota atau perwakilan pejabat perencana/pengelola kerja sama luar negeri di lingkungan pemerintah daerah.

 

Adapun Narasumber yang dihadirkan berasal dari berbagai institusi, di antaranya:  Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Kemenristek-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nada Marsudi, M.Phil; Direktur Pengembagan Promosi Citra Kementerian Perdagangan; Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Senegal Drs. Dindin Wahyudin DEA; Direktur Asia Timur dan Fasifik Kemenlu; Direktur Afrika Kemenlu Daniel Tumpal S. Simanjuntak, Direktur Kerja Sama Pendanaan Bilateral, Bappenas; Mission Director of Democratic Resilience and Governance USAID Indonesia Walter L. Doetsch; dan Deputy Country Director of KOICA Indonesia Office.

 

Kepala Pusat Fasker (Dr. Heriyandi Roni M.Si) menilai kegiatan Rakor Kerja Sama Teknik dan Sister City/Province penting sebagai bentuk upaya pemerintah pusat dalam mengimplementasikan Program Sustainable Development Goals (SDGs) dan menigkatkan pelayanan publik.

 

"Karena itu, peluang kerja sama harus dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, sebagai pengungkit bagi percepatan pembangunan SDGs di pusat dan daerah", kata Roni pada Rapat Koordinasi Kerjasama Teknik dan Sister City/Province Hotel Novotel Jakarta Mangga Dua Square, Jakarta Utara Senin, 8/3/2021.

 

Kepala Bidang Kerja Sama Antar Negara (Ir. Muhammad Arif Hidayat, M.Eng, MPP) menyampaikan melalui Rapat Koordinasi Kerjasama Teknik dan Sister City/Province ini diharapkan pemerintah daerah dapat memanfaatkan peluang-peluang kerjasama yang ada melalui kerjsama dibidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertukaran budaya, promosi potensi daerah serta kemampuan teknis dan sistem pemerintahan.

 

Dari kegiatan ini sekiranya diperoleh rekomendasi-rekomendasi yang dapat disampaikan :

  1. Pelaksanaan kerja sama teknik dan Sister City/Province diharapkan tidak sekedar menjadi rutinitas administratif, namun diarahkan sebagai pemicu inovasi, khususnya di daerah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
  2. Kerja sama Sister City/Province tidak hanya mempererat hubungan “people to people contact” antar negara saja namun juga membuka peluang untuk kerja sama  di bidang ekonomi, perdagangan investasi dengan Mitra di Luar Negeri;
  3. Kerja Sama teknik melalui hibah dari luar negeri diharapkan dapat berfungsi sebagai salah satu pengungkit potensi daerah dan bukan sekedar untuk membantu kebutuhan dasar daerah tersebut (Grant is directed to Leverage the Potentials, instead of to help the needy) kerjasama ini dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan daya ungkit percepatan pembangunan di daerah, serta meningkatkan daya saing daerah dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan;
  4. Pemerintah daerah dapat mengidentifikasi potensi-potensi unggulan di daerah, melalui pemetaan dan kajian kerja sama untuk mempermudah daerah melakukan penjajakan kerja sama;
  5. Pemerintah daerah hendaknya dapat memanfaatkan berbagai peluang kerja sama yang ditawarkan oleh pihak luar negeri, diantaranya adalah negara wilayah Afrika, Asia Timur dan Asia Fasifik yang merupakan destinasi populer kerjasama pemerintah daerah dengan luar negeri;
  6. Selain itu Pemerintah daerah juga dapat memanfaatkan berbagai peluang kerja sama teknik yang ditawarkan oleh mitra pembangunan luar negeri, salah satunya adalah lembaga luar negeri seperti Japan International Coopertion Agency (JICA), USAID (United States Agency International Development) dan KOICA (Korea International Coopertion Agency);
  7. Lebih lanjut pemerintah daerah diharapkan memanfaatkan juga peluang-peluang promosi potensi daerah melalui Dubai World Expo ke- 34 yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2021 sampai dengan 31 Maret 2022, selama 182 hari, partisipasi pemda sangat penting mengingat expo ditujukan selain untuk promosi, investasi pariwisata dan perdagangan juga meningkatkan citra nation branding Indonesia di Luar Negeri;
  8. Pada masa pandemi ini hendaknya Pemerintah daerah dapat terus melakukan inovasi berbasis teknologi untuk dapat mendukung pelaksanaan kerjasama dengan pihak luar negeri baik kerjasama teknik, sister city/province maupun lembaga di luar negeri.                    

 

"Untuk itu, melalui rapat koordinasi tersebut, Roni berharap terjadi peningkatan kapasitas aparatur pengelola kerja sama luar negeri di lingkungan pemerintah daerah serta Kementerian Dalam Negeri terkait mekanisme dan pemanfaatan kerja sama dengan luar negeri dalam kerangka Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 tahun 2020 tentang KSDPL/KSDLL".

 

Pada kesempatan itu, Roni berpesan agar pada masa pandemi Covid-19 ini tidak menghalangi pemerintah pusat dan daerah untuk tetap meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, bekerja, dan berkreasi.

 

“Keterbatasan yang kita hadapi saat ini justru (harus) mendorong kita untuk tetap bertransformasi, berinovasi menggali potensi diri dan menciptakan peluang-peluang,” Ujarnya.